Puisi Rindu Buat Kekasih


Puisi Rindu Buat Kekasih - Pada kesempatan ini Aneka Remaja akan share sebuah artikel Puisi Rindu Sedih Untuk Kekasih dimana puisi ini berjdul Kisahku Diantara Nyanyian Rindu, Puisi ini bukan rekayasa atau karangan semata, puisi ini mewakili perasaanku yang lagi dilanda rindu. Karena malam ini aku begitu rindu sama seseorang dan tidak ada tempat tuk curhat selain di blog yang sederhana ini dengan harapan Semoga puisi ini dapat mewakili perasaanku yang lagi merindukan seseorang namun kita tidak tau dimana kita harus mengadu atau meluahkan rasa rindu yang selama ini mencekam. Biasanya jika kita sudah membaca puisi yang pas dengan isi hati kita otomatis akan ada rasa fresh walaupun hanya sejenak. Sahabat Aneka Remaja langsung saja kita simak bersama Tentang Puisi Rindu Buat Kekasih semoga dapat menghibur para sahabat sekalian....




Ku ukir kisahkau diantara nyanyian rindu
Mewakili perasaan resah gelisahku
Bait bait kata kurangkai jadi kalimat
Ku jadikan puisi rindu untukmu
Hadirmu mimpi terindah dalam hidupku
Tawamu surga duniawiku

Tanpamu aku bagaikan malam tanpa sang rembulan
Malam yang gelap gulita nan mencekam
Kini kerinduan semakin Mendalam
Seakan memaksaku tuk jumpa denganmu
Namun kerinduan hanya kerinduan
Aku bagaikan burung dalam sangkar
Yang hanya dapat berkicau...
Namun tak dapat terbang menikmati indahnya alam
Begitupun aku demikian...

Aku hanya dapat merindukanmu
Namun tak dapat memandang wajahmu
Berkasih mesra, bercanda tawa...
Seperti dahulu...
Sayang...
Aku rindu Padamu...

Sampai disini dulu ya sahabat Mengenai Puisi Rindu Sedih Untuk Kekasih Yang jauh, nanti kita sambung lagi di hari yang lainnya dengan judul yang berbeda. Sahabat remaja juga dapat berkunjung DISINI untuk melihat puisi puisi cinta yang lainnya. Sebelum sahabat meninggalkan blog yang sederhana ini sempatkanlah untuk berkomentar yang baik agar blog yang sederana ini dapat menjadi lebih baik dari sebelumnya, Terima kasih atas kunjungan dan kerjasama para sahabat Aneka Remaja.  

                                                                                                        By : Syarif Stiven